Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Virus Corona, yang menyebabkan dunia saat ini dipengaruhi oleh gangguan kecemasan.
Terutama setelah Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan bahwa penyakit ini telah menyebar 30.000 kasus dan merenggut banyak nyawa.
Tidak hanya itu tidak menyebabkan kematian, epidemi juga mempengaruhi banyak daerah, termasuk pariwisata. Alasannya adalah bahwa banyak negara telah mengeluarkan peringatan perjalanan, termasuk Indonesia, yang telah menghentikan sementara kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia, yang biasanya mencapai 2 juta orang setiap tahun. — Pemerintah Indonesia bahkan telah menutup penerbangan ke dan dari Cina. Dalam seminggu, virus Corona diperkirakan akan menyebar di negara ini.
“Pergi berlibur ke luar negeri harus menjadi obat yang baik untuk menghilangkan kelelahan setelah aktivitas sehari-hari. Bagi kami, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik sehingga liburan tidak akan merusak kesehatan Anda.” Andintya Maris, pendiri JavaMifi, mengatakan.
Epidemi virus korona telah mengakui bahwa Andintya Maris pasti akan berdampak pada industri pariwisata.

Prevalensi virus adalah salah satu faktor yang mendorong banyak wisatawan untuk berpikir sebelum pergi ke luar negeri untuk liburan atau bekerja, karena tidak hanya China, tetapi juga beberapa negara lain juga telah terkena epidemi ini, tetapi jika kita telah membeli tiket pesawat atau akomodasi ?
Meskipun risiko kehilangan peralatan dan waktu tinggi, membatalkan keberangkatan mungkin menjadi salah satu jawaban, tetapi berhati-hatilah saat bepergian ke luar negeri untuk mencegah penyebaran epidemi dan meminimalkan risiko.