Kasus positif Wakil Ketua Konferensi Permusyawaratan Rakyat menyalip Tiongkok: Menunjukkan ketidakmampuan untuk melawan pandemi Covid-19

TRIBUNNEWS.COM-Sabtu (18/7/2020) dipastikan kasus Covid-19 positif di Indonesia lebih dari 84.882 orang. Kelompok Kerja Manajemen Covid-19 yang Dipercepat telah mengonfirmasi bahwa jumlah kasus positif melebihi kasus positif China, yang merupakan negara pertama yang menjadi pusat Covid-19.

Menurut data dari Worldometer, jumlah kasus positif Covid-19 di China hanya 83.644. Sedangkan di Indonesia terdapat 84.882 kasus. Dengan demikian, selisih antara Indonesia dan China adalah 1.238 kasus.

Di sisi lain, tren kenaikan harian Covid-19 positif di Indonesia masih tinggi yaitu lebih dari 1.000 kasus, yang berbanding terbalik dengan China, sementara di China berada dalam tren penurunan. 20 kasus. — Syarief Hasan (Syarief Hasan), Wakil Ketua Konferensi Permusyawaratan Rakyat Partai Demokrat Indonesia, mempertanyakan langkah dan kemampuan pemerintah dalam menyikapi pandemi Covid-19. Menurut dia, jumlah kasus yang besar tidak terjadi sama sekali, yang menegaskan ketidakmampuan pemerintah untuk menyelesaikan pandemi Covid-19. – “Pemerintah harus bisa menekan penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia melalui berbagai sumber daya yang dikelola pemerintah. Selain itu, DPR juga telah menyetujui PERPPU 1/2020 dan APBN-P 2020 yang termasuk anggaran yang sangat penting. Perubahan menanggapi pandemi. ”Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menunjukkan tingkat antusiasme masyarakat Indonesia masih sangat tinggi. tinggi. Harap dicatat bahwa angka positif adalah persentase kasus positif dalam jumlah total tes. Angka positif di Indonesia relatif tinggi, 12,2%. Pada saat yang sama, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, idealnya, tingkat keamanan positif harus kurang dari 5%.

The Democratic House of Lords juga mendorong pemerintah untuk meningkatkan upayanya dan memfokuskan anggarannya untuk mengelola Covid-19 dengan cara yang ditargetkan secara optimal untuk mencegah penyebaran virus corona. “Sebaiknya fokus pencegahan penyebaran Covid-19 dulu. Karena situasi ini juga akan berdampak pada perekonomian dan sektor lainnya.” Syarief Hasan mengatakan: “Fokusnya sekarang adalah Covid 19 naik dan memecahkan rekor tertinggi karena perekonomian juga sedang ambruk. “Ia juga menegaskan bahwa pemerintah harus tegas melaksanakan perjanjian sanitasi .-” Banyaknya kasus disebabkan oleh ketidakpatuhan terhadap protokol. Hal ini tentunya menjadi alasan mengapa masyarakat kurang percaya kepada pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah harus tegas mengembalikan kepercayaan terhadap penerapan normal baru.

Leave a Comment

download game adu ayam_s128live_situs sabung ayam online