JAKARTA, TRIBUNNEWS.COM-Lestari Moerdijat, Wakil Ketua Konferensi Permusyawaratan Rakyat Indonesia, mengingatkan pemerintah akan demam berdarah demam berdarah di tanah air.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah kasus perdarahan demam berdarah hingga Selasa 14 April 2020 mencapai 41.883 kasus demam (DBD). Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang mencapai 40.425 orang.
“Saya paham pemerintah saat ini memang menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan serius terkait wabah Covid-19, tapi tren ini terus meningkat. Jumlah kasus DBD tidak bisa diabaikan,” kata Leestari di Jakarta, Kamis. 16/4) kata.
Secara khusus, jumlah orang yang meninggal karena demam berdarah juga meningkat dibandingkan tahun 2019. Hingga 14 April 2020, jumlah korban di Kementerian Kesehatan hampir mencapai 266 orang. Jumlah total kematian pada 2019 adalah 354.

“Hal ini memerlukan perhatian khusus dari pemerintah. Pemerintah harus mengingatkan masyarakat dan petugas kesehatan di daerah untuk mencegah, waspada dan menanggulangi demam berdarah ini. Kami tidak ingin masyarakat menjadi korban,” ujarnya. -Rerie juga memperingatkan akan keterbatasan kapasitas rumah sakit. Dia mengatakan, dalam perubahan musim ini, selain wabah Covid-19, kemungkinan besar penyakit lain seperti demam berdarah akan meningkat. Meski kondisi rumah sakit saat ini ramai dengan pasien. Untuk mencegah penyebaran Covid-19 selalu perlu memperhatikan perlindungan pasien yang belum terpapar Covid-19. Dia berkata: “Kami benar-benar harus bertanya pada diri sendiri apakah rumah sakit rujukan dan rumah sakit non-rujukan memiliki peran ganda dalam mencegah orang mencari pengobatan.”