
TRIBUNNEWS.COM-Kementerian Keuangan Republik Indonesia menggelar “Konferensi Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintahan 2020” pada Selasa (22/9/2020).
Salah satu agenda acara yang diumumkan Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah pemberian penghargaan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Dalam konferensi kerja bertema “Penanganan Nasional Pandemi Covid-19 dan Tantangan Tanggung Jawab Keuangan bagi Pemulihan Ekonomi Nasional”, MPR menjadi salah satu lembaga nasional yang memenangkan CAP.
Sekjen MPR Ma’ruf Cahyono menghadiri acara online Aula Delegasi Kompleks Gedung MPR / DPR RI di Senayan, Jakarta, dan mengatakan sangat berterima kasih kepada negara karena MPR bertanggung jawab dan bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan yang benar. Transparansi-Sesuai dengan WTP, ujarnya.
Menurut Ma’ruf Cahyono, selain kategori pemenang dari entitas pelapor yang telah menerima minimal 10 opini WTP, sebenarnya MPR telah meraih WTP lebih dari sepuluh kali.
Ia mengatakan bahwa prestasinya adalah MPR tetap bertanggung jawab atas gelar ini dan tantangan masa depan. “WTP adalah predikat tertinggi untuk mengelola keuangan negara,” ujar mantan mahasiswa Universitas Jenderal Sudirman ini mengatakan dengan mengimplementasikan WTP MPR dapat menyelesaikan banyak tugas pemerintahan dan pemerintahan yang baik. “Ke depan, jika kita ingin mempertahankan CAP, tugas kita tidak akan mudah,” jelasnya.
Prestasi tersebut akan menjadi pendorong dan pendorong bagi Instrumen Sipil (ASN) Setjen MPR. “Pekerjaan ini harus dilakukan dengan baik,” katanya.
Es birokrasi. Baginya, reformasi birokrasi harus memberikan dampak dan manfaat yang lebih besar bagi ASN. Kita perlu menciptakan layanan publik yang lebih baik untuk komunitas, negara dan bangsa. “ASN harus terus beradaptasi dengan lingkungan yang maju. Dia berkata:” Kehidupan kita saat ini sepenuhnya elektronik. “