Indonesia TRIBUNNEWS.COM-RI Dede Yusuf Macan Effendi, ST, M.Si.Pol, anggota Fraksi MPR dari Partai Demokrat, menilai persoalan ketenagakerjaan dalam dan luar negeri Indonesia semakin menarik perhatian masyarakat, terutama pemerintah. -Sejak itu, para pekerja masih menghadapi banyak masalah yang belum terselesaikan. Upah rendah, rendahnya tingkat masuk dan pendidikan pekerja asing, dll.
“Apalagi sekarang kita sudah memasuki era demographic dividend, angkatan kerja Indonesia bertambah. Ini bukan ledakan tenaga kerja, tapi peluang kerja masih sedikit.” Katanya … Hal tersebut disampaikan Dede Yusuf, saat hampir mengikuti acara Talking Book bersama perwakilan masyarakat, sekaligus mengulas “Kompetisi atau Tenggelam: Indonesia Bukan Kuli”. Country “. Judul buku juga menjadi tema utama acara tersebut. Acara ini akan dilaksanakan pada Jumat (25/9/2020) di Aula Serbaguna Gedung Mess MPR RI, Bandung, Jawa Barat. Kantor Humas Sekretariat Jenderal MPR RI Siti Fauziah, SE , MM, Pakar DPR Bapak Akhiri Khailuki M.Si, Dosen ITB Dr. Epin Saepudin, M.Pd, Sekretaris Jenderal Asia-Africa Reading Club (AARC) Hermawan Wahyudin, S. Sos dan perwakilan AARC, Bandung Literacy Forum, Sri · Sahabat Museum Baduga, Yayasan Al Hanifa dan Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika Bandung.

Dede Yusuf mengusulkan lima cabang olahraga yang menurutnya bisa menyelesaikan masalah ketenagakerjaan, yaitu memberikan pendidikan bagi pekerja Beasiswa profesi angkatan pertama agar dapat menguasai ilmu dan keterampilan yang bernilai ekonomis sesuai kebutuhan pasar. Kedua, Lembaga Pengembangan Industri. Pemerintah harus mengintegrasikan sektor pendidikan dengan dunia usaha.
“Tahap selanjutnya adalah sertifikasi keterampilan , Sebuah gerakan stimulus dan pencerahan untuk ekonomi kreatif. Tujuannya untuk fokus meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia. Ia mengatakan: “Kita memiliki kemampuan untuk lebih mampu menghadapi pasar tenaga kerja nasional dan mampu bersaing dalam skala global.” Pada kesempatan yang sama, Siti Fauziah, Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal MPR, mengatakan Tema acara ini adalah berkualitas dan memacu antusiasme diskusi. Menurut Siti Fauziah, setiap pembahasan masalah kebangsaan patut diapresiasi.
“Peristiwa terkini juga berkembang ke arah ini. Saya berharap acara ini dapat membawa manfaat bagi kita semua dan menambah wawasan kita,” ujarnya.
Terkait perbincangan dengan perwakilan rakyat, Siti Fauziah juga menyampaikan bahwa acara tersebut merupakan program rutin rutin yang digagas oleh Perpustakaan Humas Sekretariat Jenderal MPR RI yang meliputi rencana dan kualitas re-book review, plus keseruan. Diskusi interaktif yang berhati manusia. Narasumber yang juga memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam pembahasan topik terkait erat dengan buku ini. (*)