JAKARTA TRIBUNNEWS.COM-Bambang Soesatyo, Ketua Konferensi Permusyawaratan Rakyat Indonesia, dan Ary Ginanjar Agustian, pendiri ESQ Leadership Center (ESQ LC) membahas perubahan ESQ LC Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui nilai-nilai inti BUMN Berakhlak Konsep. Podcast NGOMPOL menarik di channel YouTube Bamsoet yang membahas tentang politik. Dengan demikian, BUMN dapat menjelma menjadi masyarakat yang lebih profesional, bebas korupsi, dan dapat menciptakan nilai lebih bagi negara dan negara. Terbalik, matriks jatuh dan pergi. Intinya, biarlah manusia (dalam hal ini pegawai BUMN) “secara tidak sadar” menyadari bahwa bekerja adalah bagian dari perilaku keagamaan. Seharusnya tidak hanya bertujuan untuk menjadi kaya dari tindakan. Crime or unfair conduct “, Bamsoet mengumumkan di podcast Ngobras untuk ikut Mengompol (Pembicaraan Politik Menarik), Ary Ginanjar di akun Youtube Bamsoet Channel, di Jakarta, Sabtu, 20. Majelis Nasional Indonesia pada tanggal 20 tahun 2015-2019 Dijelaskan, karena BUMN belum bisa menjalankan perannya secara penuh, Kementerian Keuangan harus tetap mengalokasikan penyertaan Modal Negara (PMN) kepada masing-masing BUMN. Dana tersebut menciptakan keuntungan besar bagi negara. Diantaranya, pada 2015 sekitar 65,6 triliun rupiah, Sebesar 51,9 triliun rupiah pada 2016, 9,2 triliun rupiah pada 2017, 3,6 triliun rupiah pada 2018, dan 20,3 triliun rupiah pada 2019. Pada tahun 2020, diperkirakan 18,73 miliar rupiah akan dialokasikan untuk PMN masing-masing BUMN 15,83 miliar rupee, di mana Krakatau Steel rugi 10,8 miliar rupee, disusul Perum Bulog yang rugi 923,23 miliar rupee. Total kerugian 13 BUMN pada 2018 tercatat 19,43 miliar rupee, ”kata Bamsoet. -Ketua FKPPI Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa melalui nilai-nilai inti BUMN dan etika diharapkan para pekerja dan pimpinan BUMN dapat memastikan bahwa BUMN tidak lagi merugi.Melalui profesionalitasnya, BUMN harus mampu mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya untuk kemakmuran negara. Itu belum tentu bergantung pada negara melalui PMN, itu akan menjadi pemanis di atas kertas dan pada akhirnya hampir tidak mudah menguap, ”kata Bamsoet. Selama ini, melalui penggunaan metode pembelajaran di sekolah, seminar, seminar, dan lokakarya, itu telah tercapai Pancasila sebagai pemikiran dan landasan bangsa serta perkembangan berbagai dokumen nasional lainnya dalam empat pilar MPR RI.

“Kalau bisa juga ke depan bisa dilakukan melalui metode“ bawah sadar ”(biasanya pusat kepemimpinan ESQ), Ini tidak salah. Sejak berdiri pada tahun 2000, ESQ Leadership Center telah memiliki jutaan alumni. Pak Ary tidak hanya mempengaruhi perubahan sosial, tetapi juga membentuk kekuatan sosial. Jika informasi tentang kebangsaan juga dimasukkan dalam pembentukan kekuatan sosial, itu akan sangat penting, ”jelas Bamsoet.
Wakil Ketua KADIN menambahkan bahwa mantan ESQ tidak hanya memiliki IQ (IQ.), Tetapi juga memiliki EQ ( Emotional quotient / EQ) dan spiritual intelligence quotient (QS). Tapi mereka juga punya national quotient.
“Dengan begitu, setiap siswa senior ESQ bisa menjadi duta Pancasila, yaitu membela kebhinekaan bangsa. Bagian dari generasi yang berintegritas dan menyadari bahwa kekuatan bangsa Indonesia terletak pada rakyat. Bamsoet berkata: “Karena keragaman ras, agama, dan ras, perbedaan tidak akan menjadi sumber kontroversi.”
Wapres SOKSI menjelaskan bahwa pesatnya perkembangan globalisasi memberikan jalan hidup dan tidak sejalan dengan itu. Beragam ideologi jati diri Indonesia membuat saya khawatir semangat nasionalis lambat laun akan hilang dan tersingkir oleh nilai-nilai asing.Dengan kemajuan sistem informasi geografis dan perkembangan zaman, maka ancaman ideologis yang dihadapi masa depan akan semakin kompleks, oleh karena itu sangat penting untuk membangun pertahanan ideologis bagi seluruh komponen bangsa.
<< Dalam tekanan globalisasi saat ini di masa chaos, kita dapat dengan leluasa mengakses informasi global tanpa filter, bisnis Pancasila akan menghadapi berbagai tantangan. Globalisasi memberikan nilai, pemahaman dan konsep atas nama modernitas. Dan ide pengemasan sepertinya lebih menarik daripada nilai Pancasila, '' tutup Bamsoet.
Podcast Ngobras Sampai Ngabol di channel Youtube channel Bamsoet bisa melihat secara utuh bagaimana percakapan Bamsoet dengan Ary Ginanjar Agustian. Orang-orang bersemangat.