Reporter Tribunnews.com Hari Darmawan melaporkan-Jakarta TRIBUNNEWS.COM-PT Aneka Tambang (Antam) mengabarkan, di tengah merebaknya Covid-19, laba usaha pada kuartal I 2020 mencapai Rp 137,54 miliar. Sekretaris Jenderal Antam Quinto Hendrapowoko mengatakan kontribusi utama laba usaha ini adalah emas dan eks nikel.
“Penjualan emas mencapai 3,97 triliun rupee, terhitung 76%, dan besi-nikel adalah 965,95 miliar rupee, terhitung 19%.” Pidatonya, Senin (29/6/2020) — Selain itu, menurut Kunto Menurut laporan tersebut, produksi feronikel mencapai 6.315 ton feronikel, dan harga jualnya 6.379 nikel.
Baca: Harga Prix L’or d’Antam awal pekan ini adalah Rp 911.000 per gram. Bacaan: Pada Jumat 26 Juni 2020, harga emas Antam diperbarui maksimal Rp 3.000 dan Rp 910.000 per gram. — “Sedangkan produksi emas 446 kilogram atau 14.339 troy ons, dan penjualan emas 5.097 kilogram atau 163.872 troy ons,” kata Kunto. Penjualan Kunto terus mencapai Rp 5,20 triliun dan penjualan ekspor mencapai Rp 1,37 triliun, menyumbang 26% dari total penjualan.
“Dengan transisi ke fase normal baru, kondisi ekonomi dan permintaan global mulai menunjukkan tren positif.” Hingga kuartal II tahun 2020, Antam akan terus bekerja keras untuk meningkatkan produksi dan penjualan produk utama perseroan. “Kata Kunto.
” Perusahaan akan fokus pada pengembangan sumber daya nikel dan bauksit yang dapat mendukung pengembangan bisnis dan rencana operasi jangka panjang. Perusahaan, “lanjut Kunto.

Selain itu, Kunto menjelaskan, pihaknya akan terus bekerja keras meningkatkan output hasil tambangnya.
Saat ini Antam sedang membangun besi nikel di Hamahela Timur, Maluku Utara Pabrik, dengan kapasitas terpasang 13.500 ton nikel per tahun. “Selain pengembangan hilir bauksit, dibangun smelter grade alumina refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat dengan PT Indonesia Asahan. Kunto menuturkan kapasitas tahap pertama aluminium (Persero) sebesar SGAR 1 juta ton.