Reporter Tribunnews.com Vincentius Jyestha

Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Ema Umiyyatul Chusnah, anggota Komite Keempat Parlemen Indonesia, mengatakan perlu membangun sistem e-commerce untuk mendistribusikan produk pertanian dalam tahap normal baru. Virus korona atau bagian tengah pandemi Covid-19.
Ema mengatakan bahwa sistem dapat menyederhanakan proses akses, mempersingkat rantai pasokan, dan mencapai distribusi distribusi makanan yang adil.
Baca: Jokowi mengarahkan kelompok kerja terkonsentrasi Covid-19 di Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan
“Saat ini, ada beberapa perilaku konsumen yang cenderung berbelanja di dalam dan di dekat rumah. “Atas permintaan produsen termasuk kelompok tani dan koperasi petani, adaptasikan pemasaran offline ke e-commerce,” kata Ema dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, 4 April 2020.
Menurutnya, Sistem e-commerce sangat penting untuk mengurangi tingkat kontak langsung antara orang-orang.Selain itu, sistem ini juga lebih cepat dan lebih praktis dalam penggunaannya.- Namun, dia mengatakan sejauh ini, karena kurangnya Internet, banyak daerah dan orang tidak dapat mengakses e-commerce.
Oleh karena itu, Ema (Ema) meminta pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur jaringan Internet, terutama untuk daerah pedesaan dan terpencil.
Karena sebagian besar produsen makanan atau petani Semua tinggal di daerah pedesaan, tetapi masih sulit diakses melalui internet. Dia berkata: “Kita harus belajar dari implementasi pendidikan online. Beberapa waktu lalu, banyak daerah menemui kendala karena kurangnya jaringan internet. Perdagangan elektronik juga menghadapi hambatan yang sama.
Baca: George Floyd Positive Covid-19, hasil otopsi menyebutkan bahwa ia memiliki kemungkinan membawa virus
Di sisi lain, politisi PPP percaya bahwa perlu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pertanian, sehingga mereka dapat dengan mudah Gunakan fasilitas e-commerce secara lokal. Dia berkata: “Kami pikir sistem e-commerce sangat cocok untuk kaum muda. Kami percaya bahwa pemerintah harus secara serius memberi wewenang kepada milenium untuk mengembangkan pertanian untuk regenerasi petani. “