Ada batik Corona Motif di Laweyan Solo, yang diciptakan karena aktivitas lambat batik Covid-19

TRIBUNNEWS.COM – Perusahaan batik Lawyyan solo “ Mahkota ” di bagian tengah diilhami oleh virus Corona yang populer dan berinovasi dengan membuat batik dengan pola Corona

Alpha Febela Priyatmono, pemilik batik Mahkota Laweyan mengatakan bahwa penciptaan corona Alasan tongkat bermotif adalah lambatnya batik.

Alpa mengungkapkan dunia industri, termasuk batik, dan pariwisata telah menjadi industri yang rusak oleh pandemi korona (Covid-19).

Ketua Forum Pengembangan Batik Laoyang Kampung (FPKBL) menjelaskan bahwa Kampung Batik Laweyan merasakan pengaruh ini, dan berkembang tidak hanya menjadi zona batik industri tetapi juga menjadi zona wisata. Menurut Alpha, 90% kegiatan UKM di desa Batik Laweyan harus dikurangi atau bahkan dihentikan karena pandemi Covid-19.

Baca: Industri busana muslim yang dipengaruhi oleh Covid-19, Departemen Perindustrian mendorong IKM untuk menjual melalui saluran digital

“Elnia sangat berkurang, bahkan dihilangkan, dll,” kata Alpha dalam sebuah wawancara Diumumkan untuk memperbesar dengan Tribunnews.com, Kamis (28 Mei 2020).

“Ini memang memengaruhi kita dalam hal aktivitas, terutama komunitas IKM.”

“Kita bisa mengatakan bahwa selama Covid-19 digunakan secara luas, 90% aktivitas kita akan ditangguhkan,” lanjutnya Kata. -Namun demikian, Alpha menambahkan bahwa pelaku dalam industri tidak boleh berpangku tangan. -Batik kain Mahkota Laweyan kemudian mengusulkan gagasan membuat batik dengan pola corona.

Leave a Comment

download game adu ayam_s128live_situs sabung ayam online