Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Maulana Yusran, Wakil Ketua Asosiasi Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), memperkirakan bahwa bahkan dengan layanan normal, hotel, hotel, dan perusahaan restoran tidak akan terlahir kembali. Perlindungan kesehatan yang penting, kehidupan orang Indonesia akan tunduk pada banyak batasan di masa depan.
Karena pembatasan yang diberlakukan oleh adopsi perjanjian sanitasi normal baru, Maurana diharapkan secara serius mempengaruhi pergantian hotel dan restoran. Banyak orang berkumpul bersama dalam gerakan manusia. “Bayangkan aula perjamuan kita di hotel ini biasanya orang yang sudah menikah. Bagaimana kita mengimplementasikan perjanjian kesehatan dengan benar? Ini adalah kehidupan hukum masyarakat setempat, “kata Malana, Rabu (27/5/2020). Ini adalah wawancara komprehensif dengan Maulana Yusran oleh Tribune Kutipan. Apakah Anda saat ini menanggapi pemerintah? Tidak ada obat atau vaksin pada saat itu. Banyak pekerjaan telah dilakukan untuk mengelola Covid-19 di banyak bidang seperti Lockdown, PSBB.
Tetapi d “Di sisi lain, kita harus melihat Untuk pengaruh sosial yang diciptakan oleh Covid.

Butuh waktu kurang dari satu atau dua minggu, hampir tiga bulan. Ini sangat serius, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Dampak sosial adalah karena tekanan ekonomi.
Tekanan ekonomi seperti apa ini? Apakah tekanan ekonomi dalam batasan Covid adalah kenyataan atau fakta bahwa ia ada saat ini. Bahkan, jika negara ingin pulih, ia memiliki kewajiban untuk menyelesaikan masalah ini.