Setelah membahas RUU miras, anggota Fraksi Gorka: harus memperhatikan kearifan lokal

DPRD DKI Jakarta TRIBUNNEWS.COM-DPR RI (Baleg) menerima RUU Larangan Minuman Beralkohol (RUU).

RUU tersebut terdiri dari Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Panitia keempat DPR RI dari Partai Golkar Anggota AA Bagus Adhi Mahendra Putra menegaskan larangan terhadap Miele tidak boleh dilakukan. Kearifan lokal yang menguasai setiap daerah. Apalagi banyak tempat di Indonesia yang memiliki minuman mineral lokal, seperti Arak.

Baca juga: Jalan Panjang UU Larangan, dibahas lagi di Senayan (Senayan), l sikap DPR terpecah-pecah-misalnya di Bali, kegiatan adat warga pulau dewata itu salah , Salah satunya adalah Arak dan Brem. Disisi lain Bali adalah daerah tujuan wisata, banyak turis baik warga negara maupun mancanegara yang semuanya peminum.

“Yang terpenting UU Minolta dibentuk dan dijalankan.” (Kontan) diberitakan dalam artikel “Larangan Minuman Beralkohol, Anggota Partai Golkar: Pertimbangkan Anggur Lokal”, Gus Adhi, Jumat (11 /) 13) Dikatakan bahwa ini mencerminkan potensi kearifan lokal. Terdapat klausul yang mengancam bahwa orang yang memproduksi, mengimpor, menyimpan, mendistribusikan, atau mengonsumsi minuman beralkohol di Indonesia akan dijatuhi hukuman penjara jangka waktu tetap.

Dalam hal ini, Gus Adhi dengan mesra menyebut dirinya menolak UU Minol, sehingga undang-undang tidak berpihak pada kesejahteraan rakyat.

“Di Bali kita berbicara tentang alkohol yang merupakan salah satu jenis pariwisata yang dapat mendorong perkembangan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, ada beberapa rangkaian hanya untuk pembuatan arak saja. Masyarakat, memanjat pohon kelapa, dll. Inilah yang dijelaskan populisnya. “Jadi jangan membuat undang-undang yang akan merugikan kehidupan orang. Oleh karena itu, Gus Adhi bertekad untuk memberikan tekanan kepada DPR RI dengan memperhatikan kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat. Seluruh masyarakat terkait dengan RUU ini .- “Saya akan paksakan ke legislatif. Tekanan, mengharuskan mereka untuk mempertimbangkan kebutuhan seluruh masyarakat. Jangan sampai melahirkan undang-undang yang bermasalah bagi masyarakat. Ia mengatakan bahwa negara ini sangat berat sehingga jika terlahir kembali akan menyebabkan keresahan sosial lebih lanjut.

Leave a Comment

download game adu ayam_s128live_situs sabung ayam online