Reporter Tribunnews.com Yanuar Riezqi Yovanda melaporkan-Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, sensus akan dilanjutkan pada 2021, dengan mengajukan serangkaian pertanyaan rinci kepada warga. BPS Endang Retno Sri Subiyandani, Biro Hukum dan Humas, mengatakan ada masalah lain yang bertujuan untuk menggali data rumah tangga.
“Pada 2021, keluarga akan diberikan pertanyaan lanjutan yang detail. Ciri-ciri (keluarga) lengkap, hanya sampel, tapi representatif.” Dia diwawancarai redaksi Tribunnews, Kamis (24/9/2020). Kata saat staf.
Endang menjelaskan, sensus baru tidak tertutup kemungkinan akan dilakukan oleh pejabat warga selama penyebaran virus corona atau Covid-19 sudah mereda. — Baca: Sensus 2020 juga menyasar warga di pelosok, begitulah penerapan BPS- “Pejabat sudah datang dan berharap Covid-19 pergi. Karena pandemi, wawancara kini dibatasi (Covid- 19), “katanya.
Sebaliknya, sebenarnya semua agen BPS sudah cepat diuji, namun walaupun sensusnya satu bulan, hanya bisa berlaku selama 2 minggu.

Baca: “Sensus 2020”, Agen BPS untuk terminal dan pasar
dia menambahkan pandemi Covid-19 juga telah menunda pelaksanaan sensus lapangan dari Juni 2020 hingga September 2020 .
Sementara itu, sensus online berlangsung hingga 29 Mei 2020, dengan jumlah peserta mencapai 51,3 juta. — “Jadwal awal pencacahan online dari Februari 2020 hingga Maret 2020, namun karena pandemi, kami ditunda hingga 29 Mei. Seharusnya sensus lapangan bulan Juni ditunda hingga September karena Saat pandemi, petugas kami menemui kendala saat wawancara, ”tutup Endang.