Pandemi, LinkAja mencontohkan, ekosistem pasar tradisional berlipat ganda

Laporan Reporter Tribunnews.com Reynas Abdila-Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Presiden dan CEO LinkAja Haryati Lawidjaja mengatakan, pandemi Covid-19 telah menggandakan volume transaksi ekosistem pasar tradisional melalui platform digital LinkAja.

Haryati mengatakan pertumbuhan itu karena aturan homestay dan pembatasan sosial skala besar (PSBB).

“Jika kami menemukan pandemi ini telah sangat mengurangi ekosistem transportasi, namun volume lalu lintas ekosistem pasar tradisional meningkat dua kali lipat dibandingkan Covid-19,” kata Haryati, Selasa (6/2). / 30/2020) dijelaskan dalam diskusi virtual.Menurutnya, pedagang di pasar permintaan dasar membuka akses digital untuk menghambat transaksi mata uang fisik.

Haryati optimis memperkuat posisi LinkAja sebagai penyedia layanan e-hedging saya. Ia mencontohkan, berbagai langkah strategis telah dilakukan untuk lebih mengoptimalkan penggunaan uang elektronik di seluruh lapisan masyarakat.

Seperti kita ketahui bersama, PT Fintek Karya Nusantara alias LinkAja didirikan untuk menjadi mata uang elektronik yang sangat besar dan ekstensif yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.

Dari sinergi hebat dari banyak departemen publik perusahaan, LinkAja hanya mendukung pembelian pulsa dari smartphone, pembayaran listrik, tagihan telepon, atau tagihan lainnya.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan bahwa LinkAja telah sepakat bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memberikan solusi pembayaran online untuk kebutuhan dasar 18 kebutuhan tradisional. Pasar Jakarta. “Hal ini sangat menarik bagi BUMN kita untuk mendorong ekosistem belanja. Kita mengaitkan ekosistem pasar (seperti BRI) dengan pasar online. Sehingga ke depan masyarakat bisa membeli sembako dari pasar tanpa harus kembali lagi,” ujarnya.

Leave a Comment

download game adu ayam_s128live_situs sabung ayam online