Reporter Tribunnews.com Yanuar Riezqi Yovanda melaporkan-Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Bank Indonesia (BI) mencontohkan bahwa pada Mei 2020, volume transaksi uang elektronik dan transaksi perbankan digital meningkat 31% setiap 17 tahun, dan year-on-year meningkat 31% / year-on-year / Year-on-year) dan 30,33% Sejalan dengan itu, penyaluran elektronik program bantuan sosial pemerintah pusat dan elektronikisasi transaksi keuangan pemerintah daerah juga berkembang pesat dengan rencana digitalisasi Bank Indonesia.
Baca: Rizal Ramli: Pembubaran Bila OJK Akan Bikin Masalah Baru
Bacaan: BI: Perbankan Masih Cukup Kapitalisasi, Dan Rasio Kredit Macet Sangat Rendah
“Perkembangan Positif Ini Menunjukkan Covid Selama pandemi ke-19, penerimaan transaksi keuangan publik dan ekonomi digital semakin meningkat. ”Tetap tidak berubah.
Hal ini tercermin dari peningkatan UYD pada Juni 2020 yang tercatat sebesar 744,9 triliun rupee , Peningkatan 2,34% tahun-ke-tahun. Perry mengatakan: “Dalam perekonomian kuartal kedua tahun 2020.” Sejalan dengan situasi ini, transaksi non tunai menggunakan ATM, kartu debit, kartu kredit dan uang elektronik (UE) pada Mei 2020 turun sebesar 24,46% year-on-year

Kedepannya, Perry (BI) akan terus mengakselerasi implementasi masterplan sistem pembayaran Indonesia 2025 di era baru BI untuk mendukung kegiatan ekonomi dan keuangan digital. Dia juga menyimpulkan: “Ini juga akan mendorong pemulihan ekonomi nasional dan mempercepat inklusi ekonomi dan keuangan.”