Laporan reporter Tribunnews.com, Lita Febriani-TRIBUNNEWS.COM, Jakarta-Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 menunjukkan pemerintah sedang mengusulkan pengembangan 27 kawasan industri baru. . Pada saat yang sama, Kementerian Perindustrian sedang mempersiapkan beberapa kawasan industri yang komprehensif (KIT). Direktur Ketahanan, Teritorial dan Akses Industri Internasional (KPAII) Dody Widodo mengatakan saat ini ada sekitar 12.500 hektar lahan kawasan industri yang siap untuk investor.
“Mereka bisa masuk kemana-mana. Karena mereka juga punya komunitas sendiri dan pertimbangan untuk mendukung rantai pasok, kami bersedia memberikan kemudahan,” kata Dody, Rabu (8 Juli 2020). — Kementerian Perindustrian telah memetakan kawasan industri yang dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam persiapan relokasi dari China, termasuk KIT Batang yang lahannya dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero).
Status tanah yang diberikan kawasan milik BUMN adalah Hak Guna Bangunan (HGB) di atas tanah Hak Pengelolaan (HPL) .
Baca: Melalui Pengembangan Kawasan Industri Batang, PT PP dan dua lainnya Kerja sama BUMN-kawasan industri lle di pantai utara Jawa dinilai menarik bagi calon investor karena keunggulan kecepatan bongkar muat impor dan ekspor. Secara umum relokasi bisa menyasar semua wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu, kedua bidang tersebut masuk dalam Rencana Percepatan Pembangunan Ekonomi yang telah diperkuat dalam Peraturan Presiden Nomor 79 dan Nomor 80 Tahun 2019. . -KIT Batang mencakup area seluas 4.368 hektar dan menyediakan lahan intensif bagi investor yang berencana merelokasi pabrik dari China dan beberapa negara Asia Tenggara.
Investasi tahap pertama di KIT Batang diperkirakan akan menelan biaya US $ 850 juta. Serap potensi 30.000 pekerja.
Baca: Maruf Call Jabar memiliki potensi pengembangan, oleh karena itu pengembangan kawasan industri halal Batang, KIT memiliki prioritas untuk bersaing dengan kawasan industri di negara-negara Asia Tenggara (seperti Vietnam dan Malaysia).
Selain KIT Batang, lima proyek pengembangan KIT lainnya diusulkan untuk masuk dalam Daftar Proyek Strategis Nasional 2020-2024.

Baca: Pemerintah memindahkan kawasan industri dari Brebes ke Batang, dan inilah alasan – Kelima proyek tersebut adalah kawasan Indus tri Brebes di Jawa Tengah di selatan Jawa, kawasan industri Takalar di Sulawesi Selatan, kawasan industri umatra di Tanjung Anim, dan dua kawasan industri potensial di Maluku Utara, yaitu Teluk Weda dan Pulau Obi. .
Dari perspektif spasial RPJMN pemerintah pusat, kelima kabupaten tersebut dinilai memenuhi persyaratan ketat PSN. , Dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar, kelancaran proses konstruksi, hingga bond memasuki tahap konstruksi paling lambat tahun 2024.
Pada saat yang sama, hampir dapat dipastikan usulan pengembangan KIT Batang di Jawa Tengah sudah masuk PSN karena memenuhi kebutuhan pemerintah.